Ada seorang pengusaha yang baru memulai usaha untuk
menawarkan Buku Cerita/Novel, karena dia butuh karyawan dia membuka lowongan
kerja buat dijadikan seorang sales, dan ada seseorang yang bicaranya gagap..
a. Sebutkan apa yang menjadi tema teks di atas
dengan alasan/bukti pendukungnya!
b. Indentifikasi informasi yang
berupa fakta dan informasi yang berupa opini (pendapat)!
c.Indentifikasi kata-kata sulit yang terdapat di dalam teks
itu kemudian cari artinya di dalam kamus, baik kamus Bahasa Indonesia maupun
Bahasa Inggris!
Jawaban!
a. Tema : Memanasnya persaingan
antara Obama dan Clinton dalam memperebutkan
kursi kepresidanan.
Alasan : (Kalimat pertama paragraf 1)
Panasnya
persaingan antara kubu Obama dan Clinton untuk meraih kursi
kepemimpinan di Amerika Serikat juga terasa
di dunia internet.
b. Fakta :
- Selama
beberapa waktu tertentu orang yang berusaha mengunjungi situs Obama akan
dialihkan secara otomatis ke situs Hilary
Clinton.
Opini :
- Pelakon
konon berasal dari Liverpool.
c. HTML : Hyper Text Markup Leanguage.
XSS :
Cross Site Scripting.
Community :
Kumpulan/komunitas.
Nick-name : Nama
panggilan.
Istri pegawai
yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang
baru.
Sumbangan
kedua sekolah itu telah kami terima.
Kalimat-kalimat
di atas memiliki makna ambigu (ganda) sehingga dapat membingungkan
orang yang membacanya.
Pada kalimat
1, siapakah yang gemuk, pegawai atau isteri pegawai? Kalimat itu memang
mengandung dua makna:
pertama,
yang gemuk adalah pegawai; atau
kedua.
yang gemuk adalah isteri pegawai.
Pada kalimat
2, apanya yang baru, bukunya, sejarahnya, atau demokrasinya? Kalimat itu
bisa bermakna ambigu:
pertama,
bukunya yang baru;
kedua, sejarahnya yang baru; dan
ketiga,
demokrasinya yang baru.
Pada kalimat
3, juga terdapat makna ambigu:
pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah
itu; atau
kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.
Untuk
menghindari ambiguitas makna, kalimat 1 dapat dirumuskan sbb.:
Jika yang gemuk adalah isteri pegawai, maka dapat
ditulis sbb.: Istri-pegawai
yang gemuk itu berasal dari Surabaya. Penggunaan
tanda hubung (-) dapat memperjelas bahwa kedua kata itu (isteri dan
pegawai) merupakan satu kesatuan, sehingga kalimat itu bermakna yang
gemuk adalah istri pegawai. Atau dapat pula dirumuskan sbb.: Pegawai yang isterinya gemuk itu
berasal dari Surabaya.
Jika
yang
gemuk adalah pegawainya, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: Pegawai
yang gemuk itu istrinya dari Surabaya.
Untuk kalimat
2:
Jika
yang baru adalah bukunya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku-sejarah-demokrasi yang
baru, atau Saya telah
memiliki buku baru tentang sejarah demokrasi.
Jika yang baru adalah sejarahnya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku tentang
sejarah-demokrasi yang baru.
Jika yang baru adalah demokrasinya, ditulis
sbb.: Saya telah
memiliki buku sejarah tentang demokrasi yang baru.
Untuk kalimat
3:
Jika
yang dimaksud ada dua kali
sumbangan, ditulis sbb.: Sumbangan yang kedua sekolah itu telah kami
terima.
Jika yang
maksud ada dua
sekolah yang menyumbang, ditulis
sbb.: Sumbangan
kedua-sekolah itu telah kami terima.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan
pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya
seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan
kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi
secara tepat.
Jelas : berarti
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat : hemat
dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat tidak
efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang
terdapat pada kalimat efektif.
Berikut ini 13 Sebab Ketidakefektifan Kalimat :
1.Kalimat
Berstruktur Kompak.
Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan
sebutan (yang menerangkan pokok) atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang
baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan predikat secara benar dan
kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi jika digunakan
kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada,
sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut.
Contoh
kalimat tidak efektif:
Bagi
semua siswa harus memahami uraian berikut ini.
Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.
Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini.
Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena
unsurnya tidak lengkap.
2. Kalimat
Paralel.
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun
secara paralel. Keparalelan itu tampak pada jenis kata yang digunakan sebagai
suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan
dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak
efektif.
Contoh
kalimat tidak efektif:
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun
laporan, kelengkapan materi yang harus dilampirkan, penggambaran tahap-tahap
kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.
Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena
memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan kelengkapan, penggambaran, dan
simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan “kegiatan” sebagai verba, maka kata lainnya
seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun seharusnya berfaralel
dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan (tahap-tahap
kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah dengan kalimat di
bawah ini!
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi
secara lengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil
pengujian.
3. Kalimat
Hemat.
Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat
memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi,
dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.
Contoh
kalimat tidak efektif:
Para
menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke
acara itu.
Waktu
tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.
Air
raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.
Banyak
orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa
tokoh-tokoh terkemuka.
Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan
subjek (kata para menteri) dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua
menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga
kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan
merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata
warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu
kata banyak dan beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya.
4. Kalimat Berpadu.
Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi
kepaduan pernyataan. Kalimat yang tidak berpadu biasanya terjadi karena salah
dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata depan) secara tidak
tepat.
Contoh
kalimat tidak efektif:
Segala
usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.
Uraian
pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren.
Materi
yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada
pertemuan yang akan datang.
Penggunaan
kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama
menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan kata tentang
dan daripada setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu
5. Kalimat Logis.
Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat
diterima oleh akal atau pikiran sehat. Biasanya ketidaklogisan kalimat terjadi
karena pemilihan kata atau ejaan yang salah.
Contoh
kalimat tidak efektif:
Pada
kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.
6. Kontaminasi = merancukan 2 struktur benar 1
struktur salah
Contoh
:
*
diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
*
memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
*
sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
*
saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
* Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah
mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
7. Pleonasme
==> berlebihan, tumpang tindih
Contoh
:
*
para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
*
para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
*
banyak siswa-siswa (banyak siswa)
*
saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
*
agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
*
disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
8. Tidak
Memiliki Subjek.
Contoh
:
*
Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
*
Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
*
Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)