SMAK-ONE ''TKJ 209"

Jaringan Berbagi Ilmu Seputar Komputer


Ada seorang pengusaha yang baru memulai usaha untuk menawarkan Buku Cerita/Novel, karena dia butuh karyawan dia membuka lowongan kerja buat dijadikan seorang sales, dan ada seseorang yang bicaranya gagap..

Gagap              : “Seee….la..mat.. pa..gii.. Pak…..!!”
Pengusaha        : “Selamat pagi..”
Gagap              : “Sa..ya…. li..hat.. disi…ni.. bu..tuh…kar..ya..wan.. pak..?”
Pengusaha        : “Iya, saya butuh karyawan yang pandai dan membuat laku buku-buku
   saya…”
Gagap              : “Sa…ya… bi…saa… pak!!”
Pengusaha        : “Bisa apa? Ngomong saja sudah susah.. bagaimana menjadi sales??
Gagap              : “Bapak… bo..leh… co…bbaa…duuluu saa..ya…pas..tii.. biiisaa..!”
Pengusaha        : “Baiklah coba kamu jual 5 buku ini… 1 jam kemudian kamu kembali.”
Gagap              : “Baa…ikk.. pak!!”

Setelah 1 jam si Gagap kembali ke Perusahaan tersebut dan menyetor semua hasil penjualannya,

Gagap              : “Ini Pak haa…siil..nya.”
Pengusaha        : “Wahh hebat… Bagaimana kamu bisa menjualnya??”
Gagap              : “Gamm…pang..Pak!! Sa…yaa…. Me…na..war….kan… ttee..rus..
                            ka..lau…di..tolakk… sa…yaa… bi..lang.. Mau Be..li.. attau… saya..
                            bacakan bukunya sam…paii… selesai…??”

Endah Kurnia 
Cianjur, 14 Mei 1994

Jawablah Pertanyaan-Pertanyaan  Berikut!

a. Sebutkan apa yang menjadi tema teks di atas dengan alasan/bukti pendukungnya!
b. Indentifikasi informasi yang berupa fakta dan informasi yang berupa opini (pendapat)!
c. Indentifikasi kata-kata sulit yang terdapat di dalam teks itu kemudian cari artinya di dalam kamus, baik kamus Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris!

Jawaban!

a. Tema : Memanasnya persaingan antara Obama dan Clinton dalam memperebutkan
    kursi kepresidanan.
   Alasan : (Kalimat pertama paragraf 1)
   Panasnya persaingan antara kubu Obama dan Clinton untuk meraih kursi
    kepemimpinan di Amerika Serikat juga terasa di dunia internet.

b. Fakta :
   - Selama beberapa waktu tertentu orang yang berusaha mengunjungi situs Obama akan
     dialihkan secara otomatis ke situs Hilary Clinton.
   Opini :
   - Pelakon konon berasal dari Liverpool.

c. HTML : Hyper Text Markup Leanguage.
    XSS : Cross Site Scripting.
    Community : Kumpulan/komunitas.
    Nick-name : Nama panggilan.

Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah arti.

Parafrasa dapat dilakukan dari bentuk wacana asli ke wacana yang lebih ringkas, dari puisi ke bentuk prosa dan dari cerpen ke prosa.

Contoh Kalimat Ambigu :
  1. Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
  2. Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang baru.
  3. Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima.
Kalimat-kalimat di atas memiliki makna ambigu (ganda) sehingga dapat membingungkan orang yang membacanya.
Pada kalimat 1, siapakah yang gemuk, pegawai atau isteri pegawai? Kalimat itu memang mengandung dua makna:
  • pertama, yang gemuk adalah pegawai; atau
  • kedua. yang gemuk adalah isteri pegawai.
Pada kalimat 2, apanya yang baru, bukunya, sejarahnya, atau demokrasinya? Kalimat itu bisa bermakna ambigu:
  • pertama, bukunya yang baru;
  • kedua, sejarahnya yang baru; dan
  • ketiga, demokrasinya yang baru.
Pada kalimat 3, juga terdapat makna ambigu:
  • pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau
  • kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.
Untuk menghindari ambiguitas makna, kalimat 1 dapat dirumuskan sbb.:
  1. Jika yang gemuk adalah isteri pegawai, maka dapat ditulis sbb.: Istri-pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya. Penggunaan tanda hubung (-) dapat memperjelas bahwa kedua kata itu (isteri dan pegawai) merupakan satu kesatuan, sehingga kalimat itu bermakna yang gemuk adalah istri pegawai. Atau dapat pula dirumuskan sbb.: Pegawai yang isterinya gemuk itu berasal dari Surabaya.
  2. Jika yang gemuk adalah pegawainya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Pegawai yang gemuk itu istrinya dari Surabaya.
Untuk kalimat 2:
  1. Jika yang baru adalah bukunya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku-sejarah-demokrasi yang baru, atau Saya telah memiliki buku baru tentang sejarah demokrasi.
  2. Jika yang baru adalah sejarahnya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku tentang sejarah-demokrasi yang baru.
  3. Jika yang baru adalah demokrasinya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku sejarah tentang demokrasi yang baru.
Untuk kalimat 3:
  1. Jika yang dimaksud ada dua kali sumbangan, ditulis sbb.: Sumbangan yang kedua sekolah itu telah kami terima.
  2. Jika yang maksud ada dua sekolah yang menyumbang, ditulis sbb.: Sumbangan kedua-sekolah itu telah kami terima.

DIRGAHAYU HUT RI KE-65 (Salah)

Menjadi :

DIRGAHAYU KE-65 RI (Benar)
(Atau)
HUT KE-65 RI (Benar)

Catatan :
Kata "DIRGAHAYU" dan "HUT" mempunyai makna yang sama.


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
Berikut ini 13 Sebab Ketidakefektifan Kalimat :
1.    Kalimat Berstruktur Kompak.
Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok) atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada, sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut.
Contoh kalimat tidak efektif:
Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.
Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.
Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini.
Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap.

2. Kalimat Paralel.
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu tampak pada jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.
Contoh kalimat tidak efektif:
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yang harus dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.
Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan kelengkapan, penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan “kegiatan” sebagai verba, maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun seharusnya berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan (tahap-tahap kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah dengan kalimat di bawah ini!
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secara lengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian.
3. Kalimat Hemat.
Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.
Contoh kalimat tidak efektif:
Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu.
Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.
Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.
Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh-tokoh terkemuka.
Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya.
4. Kalimat Berpadu.
Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan pernyataan. Kalimat yang tidak berpadu biasanya terjadi karena salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata depan) secara tidak tepat.
Contoh kalimat tidak efektif:
Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.
Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren.
Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada pertemuan yang akan datang.
Penggunaan kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan kata tentang dan daripada setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu
5. Kalimat Logis.
Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau pikiran sehat. Biasanya ketidaklogisan kalimat terjadi karena pemilihan kata atau ejaan yang salah.
Contoh kalimat tidak efektif:
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.
6. Kontaminasi = merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
Contoh :
* diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
* memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
* sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
* saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
* Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
7. Pleonasme ==> berlebihan, tumpang tindih
Contoh :
* para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
* para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
* banyak siswa-siswa (banyak siswa)
* saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
* agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
* disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
8. Tidak Memiliki Subjek.
Contoh :
* Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
* Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
* Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)

Tentang Blog

Haiiii.... semmmuaaa.....

selaammatt bergabung di blog SMAK-ONE.....

di sini di tuliskan beberapa Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia....

SEMOGA BERMANFAAT

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Mengenai Saya

Foto saya
Nama saya Endah Kurnia. Saya Lahir di Cianjur, 14 Mei 1994. Saya bersekolah di SMK Negeri 1 Pacet, mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan.

Followers